Madinah Akhir Zaman di Masa Imam Mahdi

   Menjelang akhir zaman, keadaan di kota Madinah, kota yang tidak dapat dimasuki oleh Dajjal, tentunya membuat kita menjadi merasa penasaran akan keadaan-keadaan pada saat itu.



   Seperti yang kita tahu, bahwasanya Rasulullah SAW diutus menjadi Nabi bukan hanya untuk Jazirah Arab semata. Namun Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT di muka bumi ini tentunya untuk seluruh umat manusia. Bahkan Rasulullah SAW diutus juga untuk bangsa Jin.

   Begitu banyak, bahkan teramat banyak Ayat-ayat, maupun Hadist-hadist yang menjelaskan tentang hal ini.

   Allah SWT berfirman:

   "Dialah Allah yang telah mengutus pada sebuah kaum yang ummi (buta huruf) seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka al-kitab (Al-Qur'an) dan Al-hikmah (Al-Sunnah). padahal sebelumnya mereka benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata dan orang-orang selain mereka yang belum menyusul mereka. (Al-Jumu'ah [62]: 2-3)

   Yang dimaksud kaum yang buta huruf dalam ayat ini, apakah bangsa Arab? Ya benar, para ulama ahli Tafsir menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kaum yang buta huruf yakni ialah bangsa Arab. Sebagaimana dijelaskan lebih lanjut dalam Ayat yang lain. Seperti yang dijelaskan dalam ayat berikut: " maka katakanlah kepada orang-orang ahli kitab dan orang-orang yang buta huruf 'Sudahkah kalian menyerahkan diri kalian (kepada Allah semata dengan mentauhidkan-Nya)?' jika mereka telah berserah diri, sungguh mereka telah mendapatkan petunjuk. Namun apabila mereka berpaling, maka sesungguhnya kewajibanmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (wahyu dan dakwah), dan Allah Maha Mengetahui hamba-hamba-Nya." (Ali Imron [3]: (20)

   Dari Ibnu Abbas berkata: " bangsa yang buta huruf adalah bangsa Arab, baik mereka yang bisa baca tulis maupun mereka yang tidak bisa baca tulis, karena sebelum (diutusnya Muhammad) itu, mereka belum diberi Al-kitab."

   Kemudian dalam hal ini kita akan membahas tentang ' dan orang-orang selain mereka yang belum menyusul mereka' adalah bangsa Ajam.

   Bangsa Ajam itu ialah bangsa-bangsa non-Arab yang beriman kepada beliau dan mengikuti agama beliau. Dan berikut ini penafsiran yang disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW dalam Hadist yang Shahih:

   Abu Hurairah berkata:

   "Kami tengah berbincang-bincang dengan Rasulullah SAW pada saat turunnya surat Al-Jumu'ah kepada beliau. Ketika beliau membacakan ayat 'Dan orang-orang selain mereka yang belum menyusul mereka', ada seorang sahabat yang bertanya, " siapakah mereka wahai Rasulullah?" Nabi tidak menjawab pertanyaan sahabat ini, sehingga sahabat ini terpaksa mengulangi pertanyaannya sekali, dua kali, bahkan sampai tiga kali. Pada saat itu kebetulan Salman Al-Farisi ada di antara kami, maka Nabi meletakkan tangan beliau diatas pundak Salman, dan kemudian bersabda, "sekiranya iman itu berada pada bintang Tsuraya, niscaya beberapa orang dari golongan ini (keturunan persia) akan mampu menggapainya." (HR. Al-Bukhari: Kitab At-Tafsir no.4897 dan Muslim: Kitab Fadha'il Ash Shahabah no. 2546)

   Kemudian dijelaskan lagi dalam sebuah Hadist dari Abu Hurairah, ia berkata bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:

   "Sekiranya Agama itu berada pada bintang Tsuraya, niscaya ia akan bisa digapai oleh seorang laki-laki dari keturunan Persia." (HR. Al-Bukhari: Kitab At-Tafsir no. 4898 dan Muslim: Kitab Fadha'il Ash Shahabah no. 2546)

   Baiklah, itu berarti pada zaman itu, yang memimpin Madinah bukanlah orang-orang yang berasal dari Madinah, melainkan bangsa Ajam atau non-Arab, yang tidak menutup kemungkinan ialah keturunan Persia. Imam Al-Qurthubi dalam buku tafsirnya menerangkan "Belum ada pada zaman mereka dan akan datang setelah zaman mereka". Ibnu Umar dan Sa'id bin Jubair mengatakan, " Mereka adalah orang Ajam (non-Arab)." Imam Al-Qurthubi lantas menyebutkan Hadist-hadist Shahih diatas. Al-Jami' li-Ahkam Al-Qur'an, 9/83)

   Menurut Ibnu Katsir dalam Tafsirnya menyatakan, "Hadist ini menunjukan bahwa surat ini adalah surat Madaniyah (surat yang turun setelah peristiwa hijrah ke kota Madinah), sekaligus membuktikan bahwa dakwah beliau bersifat umum untuk seluruh umat manusia, karena beliau menafsirkan bahwa orang-orang selain mereka yang belum menyusul mereka adalah bangsa Persia. Oleh karenanya beliau menulis surat dakwah kepada bangsa Persia, Romawi, dan bangsa-bangsa lain, mengajak mereka untuk mengikuti Agama Allah dan melaksanakan ajaran yang beliau bawa. Itulah sebabnya Imam Mujahid dan banyak Ulama Salaf lainnya menjelaskam bahwa yang dimaksud oleh ayat ini adalah bangsa Ajam dan siapapun bangsa non-Arab yang membenarkan dakwah beliau" (Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim, 8/116)

   Apabila memang benar demikian, itu artinya Allah menilai kita, bukan darimana kita berasal, namun Allah menilai kita dan menilai derajat kemuliaan semua hamba-hambanya dengan standar keimanan dan ketakwaan mereka. Dan Rasulullah SAW juga dengan jelas menegaskan bahwa semua bangsa memiliki derajat yang sama. Sehingga bangsa Arab tidak memiliki keistimewaan apa-apa atas bangsa non-Arab, kecuali dengan Takwa.

   Maka menjadi jelas bahwa individu, kelompok maupun bangsa yang lebih baik keislamannya, lebih baik keimanannya dan lebih baik ketakwaannya, adalah mereka yang paling Mulia disisi Allah SWT dan RasulNya.

   Suatu ketika nanti, suatu saat nanti, ketika zaman ini akan berakhir, datanglah para pasukan dari arah Timur. Dari manakah mereka para pasukan? Tidak lain mereka adalah para pasukan yang berasal dari negeri Khurasan. Para pasukan itu membawa panji-panji berwarna hitam, lalu kemudian mereka bergerak dan terus bergerak menuju Hijaz, tentunya untuk membela perjuangan Imam Al-Mahdi. Kemudian mereka bersama Imam Al-Mahdi melakukan berbagai penaklukan di Jazirah Arab, sperti Persia, Konstatinopel, Syam dan bahkan para pasukan berpanji hitam itupun melajkukan pertempuran melawan Dajjal.

   Perlu kalian ketahui bahwa didalam barisan ini, terdapat sejumlah besar Bani Ishaq. Dan akhirnya menaklukan kota konstatinopel dengan sebegitu mudahnya, tanpa disertai dengan pertumpahan darah.

   Sekiranya seperti apakah gambaran pertempuran Umat Muslim dibawah komando Imam Al-Mahdi? Baca artikel selanjutnya yang berjudul Umat Muslim Dalam Pemerintahan Imam Al-Mahdi.

   Semoga bermanfaat. . . .c.

hidupsatuayat.blogspot.com

Comments