Ahok.? Agus.? Anis.?
Merekalah calon Gubernur DKI Jakarta. Siapapun nantinya yang akan duduk, kita berharap tentunya akan mampu memimpin Jakarta dengan Amanah.
Untuk Pak Gubernur apa jadinya bila para ulama dibisukan dengan dunia oleh umara'.
Diselubungi oleh ketakutan untuk menyuarakan yang haq lantaran penjara atau moncong senjata penguasa selalu dibayangkan pada mereka. Padahal kemungkinan hilang kehidupannya atau mata pencaharian saja, sudah cukup menjadikan bibir rapat tanpa bersuara (haq).
Pak Gubernur, apa jadinya jika agama hanya boleh diletakkan sebatas bibir-bibir ulama saja, lantaran lebih dari itu mengganggu stabilitas kekuasaan umara. Seberapa besar pula untung nan diraih umara dengan menyekat langkah dan gerak lidah ulama... hingga umat ini terbodohkan dari ajaran dan petunjuk Allah.... yang bebas berlaga pula "ulama 'ala abwabi jahannam" akhirnya rakyat hidup tak tahu ulu hilirnya.
Sebegitu penting dan nikmatkah kekuasaan umara yang diperebutkan dan dipertahankan, dengan saling memakan bangkai saudara, fitnah, injak, suap menyuap, di siang bolong....
sedang Rasulullah sudah ingatkan "Arroosyi wal murtasyi kilahumaa finnaaar". bukankah Rasulullah "wamaa yanthiqu 'anil hawaa in hiya illa wahyuyyuuhaa"
Pak Gubernur, dibawah kepemimpinamu ini cahaya Islam jangan sampai suram, api pelitanya yang menerangi negri ini jangan sampai redup. Tetapi pak Gubernur, kegelapan malam tak akan selamanya kan...
mendung pula pastikah akan hujan. Umat Islam boleh lemah tak berdaya... tetapi Islam tak pernah surut... tetap agung dan mulia hingga bumi ini sirna.
Alangkah ditangan pak Gubernur hari ini yang akan menyibakkan tabir dan menyingkirkan mendung itu. Allah masih memberi peluang.... nyawa belum diujung tenggorokan. Kesempatan kembali kejalan Allah dan hidup aman, tenteram, bahagia dan mulia masih ada. Pintu taubatNya senantiasa terbuka... Mari pak Gubernur... pimpin kami semua kejalan Allah... dengan aturan-aturan Allah... dengan hukum hukum Allah... dengan cahaya dan petunjuk Allah...
Pak... pak Gubernur..... bangun pak... sadar pak... Indonesia ini buminya Allah kan? Pak Gubernur tak bisa apa apa tanpa diberi kekuatan dan kesehatan oleh Allah kan? Semua harta kekayaan yang ada dilautan, di daratan atau yang diudara ini semuanya dari Allah dan milik Allah kan pak Jadi mengapa perintah, aturan, hukum, petunjuk yang telah di turunkan Allah dalam Al Quran itu malah di abaikan...Semua Gubernur Negri ini terpuruk dan tak ada yang berakhir dengan mulia lantaran mengabaikan Allah.
Ajak aparat dan pejabat semuanya menerapkan hukum Allah pak... ajak kami semua rakyat mentaati hukum dan petunjuk Allah pak.... pimpin kami semua kejalan Allah pak...dengan Al Quran dan Assunnah. Bapak akan menjadi Gubernur DKI Jakarta terbaik sepanjang sejarah bahkan dihadapan Allah kelak.. Insya Allah... Amiin. Allahumma... Ya Allah maghfirah dan hidayah Mu.
Merekalah calon Gubernur DKI Jakarta. Siapapun nantinya yang akan duduk, kita berharap tentunya akan mampu memimpin Jakarta dengan Amanah.
Untuk Pak Gubernur apa jadinya bila para ulama dibisukan dengan dunia oleh umara'.
Diselubungi oleh ketakutan untuk menyuarakan yang haq lantaran penjara atau moncong senjata penguasa selalu dibayangkan pada mereka. Padahal kemungkinan hilang kehidupannya atau mata pencaharian saja, sudah cukup menjadikan bibir rapat tanpa bersuara (haq).
Pak Gubernur, apa jadinya jika agama hanya boleh diletakkan sebatas bibir-bibir ulama saja, lantaran lebih dari itu mengganggu stabilitas kekuasaan umara. Seberapa besar pula untung nan diraih umara dengan menyekat langkah dan gerak lidah ulama... hingga umat ini terbodohkan dari ajaran dan petunjuk Allah.... yang bebas berlaga pula "ulama 'ala abwabi jahannam" akhirnya rakyat hidup tak tahu ulu hilirnya.
Sebegitu penting dan nikmatkah kekuasaan umara yang diperebutkan dan dipertahankan, dengan saling memakan bangkai saudara, fitnah, injak, suap menyuap, di siang bolong....
sedang Rasulullah sudah ingatkan "Arroosyi wal murtasyi kilahumaa finnaaar". bukankah Rasulullah "wamaa yanthiqu 'anil hawaa in hiya illa wahyuyyuuhaa"
Pak Gubernur, dibawah kepemimpinamu ini cahaya Islam jangan sampai suram, api pelitanya yang menerangi negri ini jangan sampai redup. Tetapi pak Gubernur, kegelapan malam tak akan selamanya kan...
mendung pula pastikah akan hujan. Umat Islam boleh lemah tak berdaya... tetapi Islam tak pernah surut... tetap agung dan mulia hingga bumi ini sirna.
Alangkah ditangan pak Gubernur hari ini yang akan menyibakkan tabir dan menyingkirkan mendung itu. Allah masih memberi peluang.... nyawa belum diujung tenggorokan. Kesempatan kembali kejalan Allah dan hidup aman, tenteram, bahagia dan mulia masih ada. Pintu taubatNya senantiasa terbuka... Mari pak Gubernur... pimpin kami semua kejalan Allah... dengan aturan-aturan Allah... dengan hukum hukum Allah... dengan cahaya dan petunjuk Allah...
Pak... pak Gubernur..... bangun pak... sadar pak... Indonesia ini buminya Allah kan? Pak Gubernur tak bisa apa apa tanpa diberi kekuatan dan kesehatan oleh Allah kan? Semua harta kekayaan yang ada dilautan, di daratan atau yang diudara ini semuanya dari Allah dan milik Allah kan pak Jadi mengapa perintah, aturan, hukum, petunjuk yang telah di turunkan Allah dalam Al Quran itu malah di abaikan...Semua Gubernur Negri ini terpuruk dan tak ada yang berakhir dengan mulia lantaran mengabaikan Allah.
Ajak aparat dan pejabat semuanya menerapkan hukum Allah pak... ajak kami semua rakyat mentaati hukum dan petunjuk Allah pak.... pimpin kami semua kejalan Allah pak...dengan Al Quran dan Assunnah. Bapak akan menjadi Gubernur DKI Jakarta terbaik sepanjang sejarah bahkan dihadapan Allah kelak.. Insya Allah... Amiin. Allahumma... Ya Allah maghfirah dan hidayah Mu.
Baca juga artikel-artikel selanjutnya di:
hidupsatuayat.blogspot.com
hidupsatuayat.blogspot.com
Comments