Kisah Wafatnya Rasulullah SAW bagian 3

Aisyah ra berkata, "aku tidak mengatakan yang demikian dan aku tidak memalingkannya dari Abu Bakar selain karena kebenciannya dari dunia, dan karena apa yang ada di pemerintahan dari bahaya dan kebinasaan, kecuali orang yang diselamatkan Allah. Aku takut juga bahwa manusia tidak menyukai seorang laki-laki yang mengerjakan Shalat di tempat Rasulullah SAW. Dan beliau masih hidup selama lamanya, kecuali jika Allah menghendaki. Lalu orang-orang dengki kepadanya dan berbuat jahat kepadanya. Jadi urusan itu adalah urusan Allah dan kematian itu adalah ketentuan Allah. Allah melihatnya dari setiap sesuatu yang ku khawatirkan terhadap urusan dunia dan agama."



Aisyah ra menceritakan : Di hari terakhir rasulullah SAW, mereka menyaksikan beliau sampai permulaan siang. Kaum lelaki berpisah dengannya dan pulang ke rumah masing-masing. Karena Rassulullah tampak segar kembali. Mereka membiarkan Rasulullah SAW ditunggui para wanita. Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Keluarlah dari sini, malaikat ini minta izin kepada ku"

Para wanita yang menunggui kemudian keluar l, kecuali aku. Aku memangku kepala Rasulullah SAW. Dia bangkit dan duduk di pojok ruangan seakan-akan berbisik-bisik dengan malaikat cukup lama. Ia lalu memanggilku dan meletakkan kepalanya ke pangkuanku kembali. Rasulullah SAW bersabda kepada para wanita, "masuk kalian.!" aku berkata "Bukankah ini suara malaikat Jibril.?"

Rasulullah SAW bersabda, "Benar, ini adalah malaikat pencabut nyawa yang datang kepadaku. Ia berkata demikian, Sesungguhnya Allah SWT mengutus ku agar kau tidak masuk kepadaku kecuali dengan izin. Kalau engkau tidak mengizinkanku, maka aku akan kembali. Kalau kau beri izin, aku masuk. Dia malah menyuruhku agar tidak mencabut ruh mu sebelum kau sendiri yang menyuruhku. Maka kini apakah yang kau perintahkan kepadaku.?" lalu ku jawab, "Cegahlah.!" sehingga Malaikat Jibril mendekatiku, "karena ini adalah saat malaikat Jibril."

Aisyah ra meneruskan ceritanya : "kami menghadapi urusan yang tak ada jawaban dan pendapat dari Rasulullah SAW. Kami pun diam, seluruh keluarga pun diam dicekam kekhawatiran. Malaikat Jibril datang pada saatnya, lalu mengucapkan salam
 Aku mengenal sekali suaranya. Para ahli keluarga keluar ruangan dan Malaikat Jibril masuk seraya berkata, "Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah SWT menyampaikan salam kepadamu, dia berfirman : Bagaimana keadaanmu? dan dia lebih mengerti tentang apa yang kamu alami. Dia menghendaki agar menambahkan kemuliaan agar menyempurnakannya kepadamu terhadap makhluk, dan agar menjadi Sunnah bagi umat mu"

Rasulullah menjawab, "tetapi kini aku sedang sakit." Malaikat Jibril berkata, "Bergembiralah, Sesungguhnya Allah menyuruhku untuk menyampaikan sesuatu yang disediakanNyanbagimu

Rasulullah SAW berkata, " Wahai jibril, malaikat maut meminta izin kepadaku dan memberitahukan kepada ku."

Malaikat Jibril berkata, "Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah rindu kepadamu. Bukankah dia memberitahukan kepadamu tentang kehendaknya atas dirimu. Tidak. Demi Allah. Tidaklah malaikat pencabut nyawa meminta izin kepadanya, melainkan bahwa Tuhanmu menyempurnakan kemuliaanmu dan dia rindu kepadamu."

Beliau berkata, "kalau begitu, janganlah kamu meninggalkan tempat ini sampai malaikat maut benar-benar datang."

Aisyah ra lalu bercerita, kemudian Rasulullah SAW mengizinkan kaum wanita masuk, dia berkata "Wahai fatimah, dekatlah kepadaku." Fatimah pun memeluknya dan Rasulullah tampak sedang berbisik-bisik dengan putrinya itu Fatimah mengangkat kepalanya, Ia tak tahan menahan air matanya.

Rasulullah SAW bersabda, "Dekatkan kepalamu denganku" Fatimah lalu memeluknya, lalu Rasulullah SAW berbisik-bisik. Fatimah kemudian mengangkat kepalanya dan tertawa. Kami melihat Fatimah seperti ada suatu keajaiban. Sesudah itu aku bertanya kepada Fatimah, maka Fatimah menjelaskan "Rasulullah memberitahukan kepadaku bahwa ia meninggal dunia hari ini. Aku lalu menangis, kemudian Rasulullah memberitahukan lagi bahwa beliau berdoa kepada Allah agar kamu dan keluargaku menyusulku."

Aisyah bercerita: lalu malaikat pencabut nyawa datang, ia mengucapkan salam dan minta izin. Rasulullah mengizinkannya. Malaikat itu berkata, "Apa yang engkau perintahkan kepada kami.?" Rasulullah SAW menjawab. "Antarkan aku kepada Tuhan ku sekarang.!" malaikat pencabut nyawa berkata, "Ya, hari ini. Ingatlah, sesungguhnya Tuhanmu rindu kepadamu, dia tidak pulang pergi dari seseorang seperti pulang perginya darimu. Dia tidak mencegahku untuk mendatangi orang kecuali kepadamu. Aku harus minta izin terlebih dahulu" malaikat pencabut nyawa pun keluar.

Aisyah meneruskan: Malaikat Jibril datang kembali dan berkata, "Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Rasulullah. Ini adalah akhir segala sesuatu yang diturunkan kepadamu. Wahyu telah dilipat dan dunia Telah dilipat. Aku di bumi tak mempunyai keperluan selain kepadamu, dan kehadiranmu. Demi Allah yang mengutus Muhammad dengan kebenaran. Tak ada dalam rumah seseorang yang mampu membingungkan suatu kalimat kepadanya pada yang demikian dan tidak mengutus kepada seseorang dari laki-lakinya karena besarnya apa yang didengar dari pembicaranya, perasaan kami dan kasih sayang kami."

Aisyah terus bercerita: Lalu aku berdiri mendekati Rasulullah dan kuletakkan kepalanya di tengah dadaku. Beliau SAW benar-benar pingsan. Dahinya meneteskan keringat yang tak pernah kulihat dari orang lain sama sekali. Aku menghapusnya aku mencium bau harum keringatnya, ketika sadar aku berkata kepadanya, "apa yang menyebabkan dahimu berkeringat.?" Rasulullah menjawab :

Wahai Aisyah, Sesungguhnya ruh orang mukmin itu keluar dengan keringat, dan ruh orang kafir keluar dari dua rahangnya seperti nyawa keledai

Kata aisyah dalam ceritanya: Maka ketika itu aku takut, dan mengutus keluarga kami. Lalu laki-laki yang pertama kali mendekati Kami adalah saudaraku, Abdurrahman Bin Abubakar. Ia memang diutus oleh Ayahku, maka Rasulullah SAW wafat sebelum seseorang datang. Sesungguhnya Allah mencegah mereka mendekati beliau SAW. Karena dia dikuasai oleh Jibril dan Mikail. Ketika Rasulullah SAW pingsan, beliau berkata, "tetapi teman yang tinggi"

Seandainya Rasulullah SAW sanggup berbicara, seakan-akan dia berpesan :

Kerjakanlah Shalat, Kerjakanlah Shalat. Sesungguhnya kamu senantiasa berpegang teguh selama kamu mengerjakan Shalat semuanya. Kerjakanlah Shalat, Kerjakanlah Shalat.

Beliau berwasiat tentang shalat hingga wafat. Rassulullah wafat di antara waktu Dhuha dan pertengahan hari.

Aisyah ra berkata, "ketika Rasulullah SAW wafat, maka orang-orang menyerbu dengan ratapan tangis. Namun malaikat menutupi Rasulullah SAW dengan kakinya. orang-orang berdatangan, sebagian mereka tidak yakin kalau Rassulullah SAW meninggal dunia. Sebagian mereka diam, dan yang lain bercampur aduk. Lalu ramai berbicara yang tak jelas kedengarannya. Sebagian yang lain tetap berpikir dengan akarnya dan menahan diri.


Kisah diatas adalah kelanjutan dari :

Kisah Wafatnya Nabi Muhammad SAW bagian 2

Baca kisah selanjutnya :

Kisah Wafatnya Nabi Muhammad SAW bagian 4

hidupsatuayat.blogspot.com

Comments