Hari pertama lslam dikemukakan oleh Rasulullah saw untuk penduduk bumi
Baginda Muhammad saw. telah dihadapkan berbagai halangan dan ujian. Rasulullah saw pernah diberi rambu-rambu tegas :
"Perkara ini (ajaran tauhid yang diperjuangkan oleh Rasulullah saw) adalah suatu yang sangat dibenci oleh penguasa dan kelak kamu akan diperangi oleh orang-orang Arab dan bukan Arab."
Para pejuang, atau orang orang yang berjuang di jalan Allah yang tak pernah menghadapi halangan, ujian dan penderitaan, dengan rupa kehidupan nyaman, serba kecukupan dan juga mewah, disambut dan disanjung pula di sana sini oleh kawan dan lawan Islam yang diperjuangkannya, adakah ujian dan penderitaan itu khusus untuk Rasul kekasih Allah dan para sahabat saja...
ataukah karena cerdas dan bijak nya dalam bersikap sehingga sunnatullah tak berlaku atau mungkin perlu bertanya barangkali masih ada yang tidak mengena dalam berjuang selama ini....
Kita pula sebagai orang kebanyakan?, bisakah menetapkan diri hanya sebagai orang biasa dan bukan pejuang dengan demikian terbebas diri dari tanggung jawab.
Dalam kenyataan.Islam digoncang dan diserang, umat Islam pula tertindas dan dihina di merata tempat, hingga darah umat Islam menjadi yang paling murah harganya.
Adakah ketika Allah menetapkan tujuan menciptakan manusia untuk menjadi khalifah -yang bertugas mengurus dan memakmurkan bumi dengan aturan dan ketetapan Nya- itu hanya khusus untuk orang tertentu.
Entah siapa yang menetapkan status "awam" yang mendatangkan rasa tenang dan terbebas dari rasa bersalah tanpa berbuat apa apa...
Biarpun bumi Allah dirusak para pengganas, dan hukum-hukum Allah tidak dipedulikan.
Mungkin perlu bertanya adakah Allah menciptakan diri kita hanya untuk bekerja mencari makan, beranak pinak kemudian mati dan itu cukup karena kita orang awam.?
Atau mari terus mengkaji Islam agar tahu bahwa hidup ini diciptakan Allah bukan untuk sia-sia.?
Allah menciptakan manusia untuk menjadi khalifahnya di muka bumi ini.
Sedaya upaya mari bersama berbuat untuk Islam. Sampaikan pesanku walaupun satu ayat.
Dalam persatuan, dalam ukhuwah, dalam ummatan wahidah. Bersama berbuat apa yang bisa untuk Islam.
Benar-benar kehabisan, benar-benar tak punya waktu, tenaga dan pikiran kah hingga tak ada waktu sama sekali
untuk bisa berbuat di jalan Allah lebih banyak.? Contoh kecil saja mengajari anak mengaji
24 jam sehari, 7hari seminggu, 365 hari setahun untuk apa berlalu dan habis.?
Yang pasti Allah tidak mencptakan dan membenkan untuk hidup sia sia
Baginda Muhammad saw. telah dihadapkan berbagai halangan dan ujian. Rasulullah saw pernah diberi rambu-rambu tegas :
"Perkara ini (ajaran tauhid yang diperjuangkan oleh Rasulullah saw) adalah suatu yang sangat dibenci oleh penguasa dan kelak kamu akan diperangi oleh orang-orang Arab dan bukan Arab."
Para pejuang, atau orang orang yang berjuang di jalan Allah yang tak pernah menghadapi halangan, ujian dan penderitaan, dengan rupa kehidupan nyaman, serba kecukupan dan juga mewah, disambut dan disanjung pula di sana sini oleh kawan dan lawan Islam yang diperjuangkannya, adakah ujian dan penderitaan itu khusus untuk Rasul kekasih Allah dan para sahabat saja...
ataukah karena cerdas dan bijak nya dalam bersikap sehingga sunnatullah tak berlaku atau mungkin perlu bertanya barangkali masih ada yang tidak mengena dalam berjuang selama ini....
Kita pula sebagai orang kebanyakan?, bisakah menetapkan diri hanya sebagai orang biasa dan bukan pejuang dengan demikian terbebas diri dari tanggung jawab.
Dalam kenyataan.Islam digoncang dan diserang, umat Islam pula tertindas dan dihina di merata tempat, hingga darah umat Islam menjadi yang paling murah harganya.
Adakah ketika Allah menetapkan tujuan menciptakan manusia untuk menjadi khalifah -yang bertugas mengurus dan memakmurkan bumi dengan aturan dan ketetapan Nya- itu hanya khusus untuk orang tertentu.
Entah siapa yang menetapkan status "awam" yang mendatangkan rasa tenang dan terbebas dari rasa bersalah tanpa berbuat apa apa...
Biarpun bumi Allah dirusak para pengganas, dan hukum-hukum Allah tidak dipedulikan.
Mungkin perlu bertanya adakah Allah menciptakan diri kita hanya untuk bekerja mencari makan, beranak pinak kemudian mati dan itu cukup karena kita orang awam.?
Atau mari terus mengkaji Islam agar tahu bahwa hidup ini diciptakan Allah bukan untuk sia-sia.?
Allah menciptakan manusia untuk menjadi khalifahnya di muka bumi ini.
Sedaya upaya mari bersama berbuat untuk Islam. Sampaikan pesanku walaupun satu ayat.
Dalam persatuan, dalam ukhuwah, dalam ummatan wahidah. Bersama berbuat apa yang bisa untuk Islam.
Benar-benar kehabisan, benar-benar tak punya waktu, tenaga dan pikiran kah hingga tak ada waktu sama sekali
untuk bisa berbuat di jalan Allah lebih banyak.? Contoh kecil saja mengajari anak mengaji
24 jam sehari, 7hari seminggu, 365 hari setahun untuk apa berlalu dan habis.?
Yang pasti Allah tidak mencptakan dan membenkan untuk hidup sia sia
Comments