Kisah Imam Mahdi bagian 2

"Wahai orang-orang yang beriman.! Barangsiapa diantara kalian yang murtad dari Agamanya (Islam), niscaya kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum. Dia mencintai mereka, dan mereka pun mencintai-Nya, dan mereka bersikap lemah lembut kepada orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras kepada orang-orang kafir, mereka berjihad di jalan Allah, dan mereka tidak takut kepada celaan orang-orang yang mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang dia kehendaki (Al-Ma'idah [5]: 54)



Rasulullah SAW hadir di dunia ini, beliau diciptakan oleh Allah SWT untuk membawa kebenaran melalui Agama Islam. Dan beliau hadir di tengah-tengah bangsa Arab, secara otomatis bangsa Arab lah yang pertama kali beriman dan bangsa Arab lah yang pertama kali memperjuangkan ajaran Rasulullah SAW.

Selama mereka tetap berada pada keyakinan mereka, dan selama mereka mengamalkam, serta memperjuangkan ajaran Rasulullah SAW, sudah pasti kepemimpiman Umat Islam berada dalam genggaman tangan mereka. Namun jika suatu saat nanti bangsa Arabb tidak lagi memperjuangkan Agama ini, maka bisa dipastikan bangsa Muslim lainnya lah yang akan mengambil alih perjuangan.

Ada sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Tirmidzi dan Ibnu Hibban. Abu Hurairah berkata bahwa, para sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW

"Wahai Rasulullah, siapakah gerangan yang disebutkan oleh Allah manakala kami berpaling, dan mereka akan berpaling seperti kami?"

Pada saat itu, Salman Al-Farisi berada disamping Rasulullah SAW, maka Rasulullah SAW menepuk paha Salman Al-Farisi dan kemudian bersabda:

"Orang ini dan kawan-kawannya (bangsa persia). Demi Allah nyawaku berada di tangan-Nya, sekiranya Iman itu berada pada bintang Tsuraya, niscaya ia akan bisa digapai oleh beberapa orang dari keturunan Persia" (HR. Tirmidzi: Kitab Al-Tafsir no.3261, Ibnu Hibban: Kitab Manaqib Ash-Shahabah no 7123, Abdurrazaq Abd bin Humaid, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Jarir, Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi. Seluruh perawi Ath-Tirmidzi dan Ibnu Hibban adalah perawi Al-Bukhari, kecuali Muslim bin Khalid Al-Makhzumi, ia seorang perawi yang lemah dari sisi hafalannya, namun hadist ini mempunyai sanad lain yang menguatkannya. Makna hadist ini juga diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, sebagaimana telah disebutkan oleh hadist-hadist sebelumnya.

Seperti yang saya katakan terhadap kalian di artikel sebelumnya, saya akan menceritakan Kisah Imam Al-Mahdi secara detil dan juga mengisahkan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Imam Al-Mahdi.

Sebelum datangnya Imam Al-Mahdi ke kota Madinah, di akhir zaman nanti kota Madinah akan terlebih dulu dibersihkan dari orang&orang yang fasik, orang-orang yang munafik, dan kafir. Tidak pandang dia itu lelaki maupun perempuan, siapapun yang fasik, munafik dan kafir, akan keluar dari dalam kota Madinah untuk bergabung dengan bala tentara Dajjal. Dan baru setelah itu, Madinah akan diisi oleh kaum yang lebih baik. Mereka itulah para orang-orang yang benar-benar bersih, dan kuat Iman didalam hatinya.

Lalu bagaimanakah proses keluarnya para orang-orang kafir itu dari dalam kota Madinah? Situasi tersebut sudah digambarkan dengan jelas dari beberapa Hadist yang Shahih, diantaranya ialah,

Dari Anas bin Malik, bahwasannya Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Tidak ada sebuah Negeri pun melainkan akan dimasukki oleh Dajjal, kecuali Mekah dan Madinah. Tidak ada satupun jalan masuk ke kota Madinah melainkan telah dikawal oleh barisan para Malaikat. Dajjal kemudian mendatangi Shibkhah Al-Jurf dan memukul serambinya. Akibatnya Madinah berguncang sebanyak tiga kali, maka setiap orang kafir dan Munafik keluar (dari kota Madinah) dan bergabung dengan Dajjal" (HR. Al-Bukhari: Kitab Al-Hajj no. 1748, Muslim: Kitab Al-Fitan wa Asyrath As-Sa'ah no. 2942 dan Ahmad)

Bukan hanya itu, ada lagi Hadist lain yang menggambarkan peristiwa saat itu. Dari Mihjan bin Adra' bahwasannya Rasulullah SAW pernah menyampaikan Khutbah dihadapan Masyarakat:

"Hari pembersihan, Tahukah kalian apa hari pembersihan itu? Hari pembersihan, Tahukah kalian apa hari pembersihan itu? Hari pembersihan, Tahukah kalian apa hari pembersihan itu?"

Ada sahabat yang memberanikan diri untuk bertanya kepada Rasulullah SAW, "apakah gerangan hari pembersihan itu?

Beliau menjawab, " Dajjal akan datang dan naik ke gunung Uhud. Ia memandang ke arah kota Madinah, kemudian bertanya kepada pasukannya, 'Tahukah kalian, apa istana putih itu? Itulah Masjid Ahmad (Muhammad)?

Dajjal kemudian mendatangi Madinah, namun disetiap jalan masuk menuju Madinah telah dikawal oleh malaikat yang Menghunuskan pedangnya. Dajjal pun segera berpindah ke Shibkhak Al-Jurf (tanah berbatu vulkanik) lalu memukul serambinya. Sehingga Madinah bergetar (guncang) sebanyak tiga kali. Pada saat itu, tidak ada seorang munafik laki-laki maupun perempuan. Juga tidak ada seorang fasik laki-laki maupun perempuan pun, kecuali akan keluar dari Kota Madinah dan akan bergabung dengan Dajjal. Itulah yang dimaksud dengan hari pembersihan. (HR. Ahmad dan Al-Hakim Dishahihkan oleh Al-Hakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabi dan Al-Albani dalam buku Qishshah  Al-Masih Ad-Dajjal)

Dari Hadist diatas dapat saya simpulkan sebuah cerita, yang mana di akhir zaman nanti, mereka yang akan keluar dan yang akan bergabung dengan pasukan Dajjal ialah orang-orag yang fasik, munafik dan kafir. Lebih detilnya, mereka itu ialah orang-orang yang lebih mencintai dan lebih mementingkan urusan duniawi, tanpa meluangkan waktu mereka untuk akhirat, padahal semua tahu bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, sedangkan kehidupan di akhirat ialah kehidupan yang kekal abadi. Di ibaratkan, mereka itu bagaikan sebuah karat-karat yang menodai kesucian kota Madinah. Yang mana kita tahu bahwa kota Madinah ialah kota yang menjadi tempat awal mula berkembangnya Agama Islam yang kita cintai ini ke seluruh persada dunia.

Keberadaan orang-orang kotor seperti mereka di dalam kota Madinah merupakan sebuah ancaman bahaya yang datang dari dalam. Ya, betul teman-teman, mereka adalah musuh dalam selimut. Dan kota Madinah yang di akhir zaman menjadi induk semang bagi setiap orang yang beriman, jelas harus Neutral dari noda-noda seperti mereka.

Semoga saja kita senantiasa berada dalam Lindungan Allah SWT. . . . . .Amin

Comments